Mata Kuliah Pertemuan Etika Profesi II
TINJAUAN PROPESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Daripada
pembahasan kita terjebak di lorong yang gelap karna sulit untuk
menemukan titik terang dari pembahasan eksistensi manusia, alngkah
baiknya jika kita mengawali proses pada pembahasan kali ini tentang
hal-hal yang berkaitan erat bagaimana manusia itu melakukan hal-hal yang
ia inginkan, karena apa yang melatarbelakangi mereka bertingkahlaku
adalah sebuah miniature daripada eksistensi manusia itu sendiri.
Pendapat yang dilontarkan dari para filsuf dan psikolog mengenai kebutuhan mendasar manusia pun sangatlah beragam; Sigmund Freud, G. W. Allport, Carl Gustav Jung, Alfred Adler, Kurt Lewin dll,
tentunya memiliki filosofi berpikir dan background keilmuan yang
berbeda-beda. Maka bagi saya dalam memahami ilmu psikologi itu merupakan
ilmu seni yang berupaya untuk mencari titik koordinat yang sama dari
pemikiran yang berbeda.
Berawal dari pemikiran Kurt Lewin, ia adalah seseorang yang berasal Polandia. Coretan keilmuan Kurt Lewin ini
berawal dari Universitas Frieberg dimana ia bergelut dengan dunia
kedokteran. Setelah ia melenyelesaikan studi tentang ilmu kedokteran,
Dia pindah ke Universitas Munich untuk belajar biologi. Maka tak heran
ketika ia mencoba mencetuskan teori tentang segala sesuatu yang
melatarbelakangi manusia melakukan kebutuhannya, ia cenderung
menggunakan disiplin ilmu biologi, sama halnya ketika perkembangan yang
ada di dalam diri manusia merupakan sesuatu yang tidak lepas dari gejala
biologis.
Karena
keilmuan Kurt Lewin ini sebagian besar pengetahuannya tentang
konsep-konsep ilmu Biologi, maka tak heran ketika Lewin menjelaskan
tentang perihal dinamika kepribadian seseorang, ia cenderung menggunakan
pendekatan IPA ( ilmu pengetahuan alam ).
Bagi Lewin, energy ini muncul ketika seseorang akan melakukan gerak, namun dalam istilah Psikologi energy ini lebih dikenal dengan energy psikis.
Tension, bagi
Lewin tension dalam ilmu pengetahuan alam (IPA) diartikan sebagai suatu
tegangan yang bekerja. Tetapi ketika Lewin mengaitkannya pada ilmu
Psikologi, ia mengartikan bahwa tension merupakan suatu keadaan pribadi
tertentu. Contohnya ketika orang menghadapi masalah tertentu, dan
tentunya ia akan berfikir, mencari solusi dan membuat strategi serta
taktik yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Ketika
manusia memusatkan tenaga serta pikirannya untuk mencari sebuah solusi,
seseorang tersebut mengalami tegangan (tension) pada salah satu system
tertentu. Tegangan itu terjadi guna menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya. Untuk mengurangi tegangan yang terjadi orang tersebut
melakukan proses berfikir. Ketika didapatkan suatu solusi dan pemecahan
masalah, energy dan tegangan merata sehingga pribadi orang tersebut
kembali seimbang. Dengan demikian ketika salah satu dari system yang
berada dalam diri seseorang mengalami tegangan, maka system yang lain
cenderung menyeimbangkan dengan system yang tegang tadi.
Need, diartikan sebagai keadaan tertentu yang mengalami tegangan ( tension ) yang kekuatannya meningkat. Keadaan kebutuhan ( need ) yang dapat meningkatkan tension. Kebutuhan ( need )
ini mencakup aspek pemenuhan akan kebutuhan fisik contohnya ketika
seseorang lapar ketika perutnya kosong. Keadaan seperti ini merupakan
kebutuhan fisiologis orang yang bersangkutan. Dengan kata lain seseorang
membutuhkan makanan ketika ia merasakan lapar.
Valence, Lewin memberikan pengertian valence ialah
sesuatu yang bertugas memberikan arah gerakan dalam lingkungan
psikologis yang terdapat di dalam setiap pribadi seseorang. Lebih
jelasnya Lewin menyatakan bahwa valence tidak memberikan dorongan
pribadi untuk dapat bergerak dalam lingkungan psikologis, tetapi hanya
sebatas memberikan arah gerakan dalam lingkungan psikologis.
Force ( vector ) di atas telah disinggung bahwa valence bertugas
untuk memberikan arah geraakan yang terdapat didalam diri seseorang.
Sedangkan yang bertugas yang mendorong suatu gerakan dalam lingkungan
psikologis ialah force. Dalam ilmu pengetahuan alam (IPA), suatu
gerakan dapat terjadi ketika terdapat suatu kekuatan yang cukup besar
sehingga benda tersebut bergerak. Demikian pula dalam ilmu Psikologi,
gerakan yang terjadi didalam diri seseorang terjadi ketika terdapat
kekuatan yang cukup besar yang mendorong pribadi untuk melakukan
gerakan. Selanjutnya kekuatan-kekuatan tersebut berkoordinasi dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, sehingga terjadinya suatu pergerakan
transisif yang dialami oleh pribadi.
Locomotion (gerakan) Lewin menggambarkan sebuah contoh nyata dari locomotion ini yang tentunya ditinjau menggunakan kaca mata Psikologi,
Misalnya
ketika seseorang berjalan melintasi mal dan melihat baju yang sangat
bagus. Setelah melihat baju yang sangat bagus tersebut, seseorang
tersebut berkeinginan untuk bisa memilikinya.
Dalam
peristiwa tersebut Lewin menjelaskan bahwa adanya suatu kebutuhan yang
sifatnya primer, dengan demikian seseorang tersebut akan mengalami
tegangan akan kebutuhannya tersebut sehingga nantinya termanifestasi
oleh prilaku ingin memiliki baju tersebut.
Jadi,
manusia tidak akan lepas dari segala aspek yang melatarbelakangi akan
kebutuhan fisiologisnya. Tergantung bagaimana kita mengontrol prilaku,
serta diri kita sendiri. Bagaimana pun juga kebutuhan-kebutuhan akan
pemenuhan fisiologisnya merupakan miniature kecil dari keadaan
kepribadian, mental serta watak seseorang, dan itu mempunyai kaitan
tertentu akan eksistensi manusia.
Pekerjaan dan Profesi
PERKERJAAN
Merupakan
suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian tertentu. Jadi
setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semuanya
tertumpu pada satu profesi. Pekerjaan dalam arti luas adalah
aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah
pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang
bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering
dianggap sinonim dengan profesi padahal tidak.
Ciri-ciri pekerjaan :Dalam melakukan pekerjaan tidak mengandalkan keahlian dan pengetahuan khusus, pekerjaan yang dilakukan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, memiliki status yang rendah di masyarakat dan hanya bisa menghasilkan sedikit uang.
Contoh : Operator, penjaga warnet, tukang ketik di rental, Teknisi Komputer, dll.Operator adalah :
Seorang operator adalah seorang penjaga dalam channel yang berhak untuk kick/ban seseorang yang melanggar peraturan channel.
PROFESI
Merupakan
suatu kegiatan yang sangat bergantung pada keahlian tertentu. Seorang
profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai
dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima
gaji sebagai upah atas jasanya.
Ciri-ciri pekerjaan “yang” profesi :Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun, memiliki status yang tinggi di masyarakat dan biasanya akan menerima gaji yang besar.
Contoh
: Programmer, IT HelpDesk, AutoCAD Drafter, Sales, WebMaster, Web Chief
Editor, Web Administrator, Unix Admnistration Manager, Director
Software, Java Developer, System Architect, web designer, graphic
designer, dll
PROFESI DAN PROFESIONAL
Pengertian Profesi dan Profesional
Profesi
dalam pengertian kita sehari-hari diartikan sebagai suatu jenis dalam
pekerjaan, tetapi tidak hanya itu Profesi sendiri memiliki arti sebuah
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki
asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut.
Sedangkan untuk pengertian profesional jika diambil dari pengertian
sehari-hari akan berarti sesorang yang memenuhi segala kriteria terhadap
profesi yang diposisikan
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup yang mengandalkan suatu keahlian.
Ciri-ciri profesi :
Adanya
pengetahuan khusus, yaitu memiliki keahlian dan keterampilan yang
didapat berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun,
serta memiliki status yang tinggi di masyarakat.
Contoh :
Guru, Dosen, Dokter, Pengacara, dan lain sebagainya.
PROFESIONAL
Profesional
adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan
hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi.
Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan
mempraktekkan suatu keahlian tertentu sementara orang lain melakukan hal
yang sama sebagai sekedar hobi.
Ciri-ciri professional antara lain adalah:
Profesional
biasanya memiliki suatu pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau
keterampilan yang tinggi. Profesional biasanya didapatkan melalui proses
atau perjalanan waktu yang sangat lama dan membuat seseorang menjadi
profesional. Seorang profesional harus memiliki profesi tertentu yang
diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus,
serta adanya dedikasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaanya.
Namun dalam laporan juga pekerjaan yang “disebut” professional. Profesional adalah orang yang sangat ahli dalam suatu bidang tertentu.
Namun dalam laporan juga pekerjaan yang “disebut” professional. Profesional adalah orang yang sangat ahli dalam suatu bidang tertentu.
Orang
yang Profesional biasanya menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang
dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi.
Profesionalisasi biasanya didapatkan melalui proses atau perjalanan
waktu yang sangat lama dan membuat seseorang menjadi profesional. Dengan
demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang
diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang
khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian (panggilan
profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja.
Contoh
: IT manager, IT consultant, Sistem analyst, consultant ERP (Enterprise
Resource Planning), Project Manager, Manager Web Content,Network
Manager
Salah satu contohnya adalah:
IT manager
Sering juga disebut sebagai "IT Guru". Di luar negeri, seorang IT manager dituntut untuk mengetahui hampir segala sesuatu mengenai sistem dan aplikasi. Modal: Lulusan S1 Ilmu Komputer, Teknik Komputer atau Teknik Informatika, ditambah pengalaman antara 5 hingga 10 tahun.Tentunya diharapkan pengalaman selama ini mencakup pengetahuan akan bahasa pemograman, sistem jaringan, sistem database, troubleshooting, dan dapat menganalisa kemampuan karyawannya.
Sering juga disebut sebagai "IT Guru". Di luar negeri, seorang IT manager dituntut untuk mengetahui hampir segala sesuatu mengenai sistem dan aplikasi. Modal: Lulusan S1 Ilmu Komputer, Teknik Komputer atau Teknik Informatika, ditambah pengalaman antara 5 hingga 10 tahun.Tentunya diharapkan pengalaman selama ini mencakup pengetahuan akan bahasa pemograman, sistem jaringan, sistem database, troubleshooting, dan dapat menganalisa kemampuan karyawannya.
Disini
saya akan membandingkan pendapat saya dengan pendapat seorang ahli
bernama De George mengenai pengertian profesi dan profesional.
Pembahasan
|
Menurut Pribadi
|
Menurut De George
|
Profesi
|
Suatu
pekerjaan yang memiliki karakteristik-karakteristik khusus berupa kode
etik, asosiasi profesional, pendidikan yang ekstensif dan lain-lain.
Sehingga Tidak semua perkerjaan bisa dikatakan sebagai "Profesi"
|
Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian
|
Profesional
|
Suatu sikap yang mampu memenuhi segala dasar-dasar , prinsip-prinsip , serta aturan-aturan yang berlaku dalam suatu profesi untuk mencapai hasil yang maksimum
|
Orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan
hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah
seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau
dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian,
sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk
senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
|
Mengukur Profesionalisme
Sebelum mengukur profesionalisme, harus dipahami terlebih dahulu bahwa profesionalisme diperoleh melalui suatu proses. Proses tersebut dikenal dengan istilah proses profesional. Proses profesional atau profeionalisasi adalah proses evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi dan sistematis untuk mengembangkan profesi ke arah status profesional.
Untuk mengukur sebuah profesionalisme, tentunya perlu diketahui terlebih dahulu standar profesional. Secara teoritis menurut Gilley Dan England (1989), standar profesional dapat diketahui dengan empat perspektif pendekatan, yaitu :
1.pendekatan berorientasi filosofis.
Ada 3 hal pokok yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat profesionalisme :
- Pendekatan lambang profesional
Lambang profesional yang dimaksud antara lain seperti sertifikat, lisensi, dan akreditasi.
- Pendekatan sikap individu
Pendekatan ini melihat bahwa layanan individu pemegang profesi diakui oleh umum dan bermanfaat bagi penggunanya
- Pendekatan electic
Pendekatan ini melihat bahwa proses profesional dianggap sebagai kesatuan dari kemampuan, hasil kesepakatan dan standar tertentu. 2.Pendekatan perkembangan bertahap
Orientasi perkembangan menekankan pada enam langkah dalam proses berikut :
- berkumpulnya individu-individu yang memiliki minat yang sama terhadap suatu profesi.
- melakukan identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu untuk mendukung profesi yang dijalaninya.
- setelah individu-individu berkumpul, selanjutnya para praktisi akan terorganisasi secara formal pada suatu lembaga yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat sebagai sebuah organisasi profesi.
- membuat kesepakatan mengenai persyaratan profesi berdasarkan pengalaman dan kualifikasi tertentu
- menentukan kode etik profesi yang menjadi aturan main dalam menjalankan sebuah profesi yang harus ditaati oleh semua anggota profesi yang bersangkutan
- revisi persyaratan berdasarkan kualifikasi tertentu seperti syarat akademis dan pengalaman melakukan pekerjaan di lapangan
Ada 3 hal pokok yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat profesionalisme :
- Pendekatan lambang profesional
Lambang profesional yang dimaksud antara lain seperti sertifikat, lisensi, dan akreditasi.
- Pendekatan sikap individu
Pendekatan ini melihat bahwa layanan individu pemegang profesi diakui oleh umum dan bermanfaat bagi penggunanya
- Pendekatan electic
Pendekatan ini melihat bahwa proses profesional dianggap sebagai kesatuan dari kemampuan, hasil kesepakatan dan standar tertentu. 2.Pendekatan perkembangan bertahap
Orientasi perkembangan menekankan pada enam langkah dalam proses berikut :
- berkumpulnya individu-individu yang memiliki minat yang sama terhadap suatu profesi.
- melakukan identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu untuk mendukung profesi yang dijalaninya.
- setelah individu-individu berkumpul, selanjutnya para praktisi akan terorganisasi secara formal pada suatu lembaga yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat sebagai sebuah organisasi profesi.
- membuat kesepakatan mengenai persyaratan profesi berdasarkan pengalaman dan kualifikasi tertentu
- menentukan kode etik profesi yang menjadi aturan main dalam menjalankan sebuah profesi yang harus ditaati oleh semua anggota profesi yang bersangkutan
- revisi persyaratan berdasarkan kualifikasi tertentu seperti syarat akademis dan pengalaman melakukan pekerjaan di lapangan
3.Pendekatan berorientasi karakteristik
Ada delapan karakteristik pengembangan proses profesional yang saling terkait, yaitu :
- kode etik profesi yang merupakan aturan main dalam menjalankan sebuah profesi
- pengetahuan yang terorganisir yang mendukung pelaksanaan sebuah profesi
- keahlian dan kompetensi yang bersifat khusus
- tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi
- sertifikat keahlian yang harus dimiliki sebagai salah satu lambang profesional
- proses tertentu sebelum memangku profesi untuk bisa memikul tugas dan tanggung jawab dengan baik
- adanya kesempatan untuk menyebarluaskan dan bertukar ide di antara anggota
- adanya tindakan disiplin dan batasan tertentu jika terjadi malpraktik dan pelanggaran kode etik profesi 4.Pendekatan berorientasi non-tradisional
Menyatakan bahwa seseorang dalam bidang ilmu tertentu diharapkan mampu melihat dan merumuskan karakteristik yang unik dan kebutuhan sebuah profesi
Dengan pendekatan-pendekatan yang dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa mengukur profesionalisme bukanlah hal yang mudah karena profesionalisme tersebut diperoleh melalui suatu proses profesional, yaitu proses evolusi dalam mengembangkan profesi ke arah status profesional yang diharapkan.
Ada delapan karakteristik pengembangan proses profesional yang saling terkait, yaitu :
- kode etik profesi yang merupakan aturan main dalam menjalankan sebuah profesi
- pengetahuan yang terorganisir yang mendukung pelaksanaan sebuah profesi
- keahlian dan kompetensi yang bersifat khusus
- tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi
- sertifikat keahlian yang harus dimiliki sebagai salah satu lambang profesional
- proses tertentu sebelum memangku profesi untuk bisa memikul tugas dan tanggung jawab dengan baik
- adanya kesempatan untuk menyebarluaskan dan bertukar ide di antara anggota
- adanya tindakan disiplin dan batasan tertentu jika terjadi malpraktik dan pelanggaran kode etik profesi 4.Pendekatan berorientasi non-tradisional
Menyatakan bahwa seseorang dalam bidang ilmu tertentu diharapkan mampu melihat dan merumuskan karakteristik yang unik dan kebutuhan sebuah profesi
Dengan pendekatan-pendekatan yang dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa mengukur profesionalisme bukanlah hal yang mudah karena profesionalisme tersebut diperoleh melalui suatu proses profesional, yaitu proses evolusi dalam mengembangkan profesi ke arah status profesional yang diharapkan.